Manusia Yang Keadaannya Seperti Binatang

Berbicara tentang Manusia Yang Keadaannya Seperti Binatang, dewasa ini sudah sering kita jumpai dipermukaan bumi. nah sebelum kita membahas seperti judul diatas ada baiknya kita aharus mengetahui defenisi judul masing –masing jika dipilah satu persatu, kita mulai dari defenisi manusia. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala yang diberikan kepadanya akal, pikiran dan nafsu. sementara defenisis Binatang adalah makhluk ciptaan Allah  Subhanahu Wata’ala yang diberikan kepadanya nafsu saja dan tidak memiliki akal dan pikiran. Nah dari defenisi  ini tentu kita sudah dapat gambaran bagaimana yang dimaksud dengan Manusia Yang Keadaannya Seperti Binatang, yaitu wujudnya manusia tetapi tinggkah dan perangainya bak khalayak seperti seekor binatang.


Manusia Yang Keadaannya Seperti Binatang sangat  sukar sekali menghadapinya, diaggap golongan sendiri akni golongan kaum muslimin. tidak sembahyang, tidak pusa tetapi dianggap orang diluar Islam. Pengakuannya beragama islam, berkhitan dan kawinnya dihapadan penghulu agama islam, bukan dengan pastur dan digereja dan bukan pula dihadapan biksu di kelenteng atau bukan pula didepan pendeta diPura.jika lau duiundang dalam acara kendurian ia datang dengan denga memakai kopiah lengkap dengan kain sarungnya. namun kendati demikian dia tidak perduli dengan urusan agamanya sendiri. dan yang ia ketahui ialah makan, minum, tidur dengan isterinya, bangun cuci muka lalu bekerja nah seperti itulah kebiasaannya hari berganti hari namun untuk mendekatkan dirinya kepada Allah tidak pernah sekalipun. 
 Allah Subhanahu wata’ala  telah memberikan hati kepadanya tidak digunakan untuk menerima apa-apa yang haq dan yang bathil kepadanya. Allah Subhanahu Wata’ala memberikan telinga kepadanya tidak dipergunakan untuk mendengar kebaikan, Allah Subhanahu Wata’ala memberikan mata kepadanya tidak digunakan untuk melihat yang baik-baik tapi namun sebaliknya. Allah Subhanahu Wata’ala memberikan Akal dan pikiran terhadapnya namun tidak untuk digunakan memikirkan apa-apa yang diridhai oleh Allah Ta’ala terhadapnya. Mereka itulah nantinya yang diberi persediaan oleh Allah Ta’ala berupa neraka jahannam berkumpul dengan Jin yang durhaka kepada Allah, manusia yang curang. dan lain-lainnya. sebagaimana dalam firman Allah dalam surah Al A’raf ayat :179
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ لَهُمْ قُلُوْبٌ لاَيَفْقَهُوْنَ بِهَا وَلَهُمْ اَعْيُنُ لاَيُبْصِرُوْنَ بِهَا وَلَهُمْ اٰذَانٌ لاَيَسْمَعُوْنَ بِهَا اُوْلٰئِكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ اُلٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُوْنَ . ﴿ سورة الاعراف : ﴾١٧٩  
Artinya:  dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.

Demikianlah isi artikel saya kali ini yang berjudul Manusia Yang Keadaannya Seperti Binatang. semoga kita semua tidak termasuk hal demikian. oleh kerena itu marilah kita manfaatkan atau kita gunakan segala jiwa dan raga kita hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan beribadah kepadanya.  dimana hati kita, kita gunakan senantiasa hanya untuk memahami ayat-ayat suci Al Qur’an serta menagamalkannya dalam kehidupan kita sehingga dapat mengenal yang haq dan bathil bagi kita. dan juga kita pergunakan mata kita hanya untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah sehingga kita menyadari bahwa tanda-tanda kebesaran Allah itu tiada berbatas kerna hanya Allah la yang Maha Besar. dan mari kita gunakan telinga atau alat pendengaran kita hanya untuk mendengar ayat-ayat Allah yang berisikan peringatan, larangan dan syariat-syariat agama islam yang dapat menyelamat kan kita  dari sifat kebinatangan.

0 Comment "Manusia Yang Keadaannya Seperti Binatang"

Post a Comment

Thank you for your comments